Pacarku Ancam Bunuh Diri
- Anonim
- Jan 9, 2018
- 2 min read
Updated: Jan 16, 2018
Ini bukan pertama kalinya pacarku mengancam bunuh diri. Ini juga bukan pertama kalinya ia menyatakan ingin putus denganku. Ini juga bukan pertama kalinya aku menolak untuk putus. Ini selalu terjadi mendekati ujian. Persoalannya, ia tertekan dengan tuntutan kuliah dan takut tidak lulus. Itulah yang sering ia katakan. Lalu, ia juga bilang kalau ia tidak menemukan passion dalam kuliah ini walaupun sudah lebih dari 5 semester kami jalani kuliah yang sama di fakultas yang sama.
Hah, setiap kali ini terjadi, ia akan marah-marah. Ia bilang kalau minder denganku yang kuliahnya baik-baik saja. Lalu, ia akan bilang kalau aku mudah saja bilang ini dan itu karena tidak merasakan apa yang ia rasakan. Sumpah, aku sangat mencoba untuk mengerti dia dan bersabar dengan ini semua. Karena… aku sayang… iya aku sayang.
Aku rasa ia memang tertekan. Hubungannya dengan kedua orang tuanya tidak baik. Mereka sering bertengkar. Pacarku ini sering mengurung diri di kamar dan mengancam akan bunuh diri. Di waktu yang sama ketika aku begitu mengkhawatirkannya, ia tidak ingin dikunjungi, ia hanya tak berhenti mengirimkan pesan kepadaku. Aku khawatir. Sangat takut jika dia macam-macam, walaupun itu belum pernah terjadi dari sekian ancaman yang ia pernah katakan.
Belum lagi tentang traumanya dengan mantan pacar. Katanya, ia terjebak di fakultas ini karena ikut mantan pacarnya (Sebelumnya ia juga tidak diterima di tempat yang ia mau). Lalu, hubungan mereka kandas karena perselingkuhan mantan pacarnya ini. Tinggallah semua ketakutan yang ia rasakan saat ini.
Aku berusaha mengerti, sangat berusaha mengerti … Aku temani segala kata yang ia ucapkan walaupun kadang aku bingung, dan bertanya pada banyak orang termasuk bercerita disini.
Haaah, dia sudah punya dokter pribadi untuk mimisan yang muncul ketika ia tidak tenang, ia juga punya psikiater untuk depresinya, lalu ada psikolog juga yang katanya pernah ia datangi. Begitulah…

Aku mencoba ada dan ntah mengapa aku rasa ia ingin memastikan bahwa aku benar-benar ada untuknya. Ancaman putus adalah sebuah bentuk ujian tentang kesediaanku untuk tinggal.
Sudah… sekian. Aku harus belajar untuk ujian. Semoga ia lulus dan ini tak terulang
Comments